Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN. CO. ID - JAKARTA. Insentif perpajakan sejak pemerintah di sektor properti berupa relaksasi pajak pembesaran nilai (PPN), hingga tingginya permintaan pasar, akan mendorong kinerja emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pada semester kedua tahun ini.
Pada kuartal I 2021, LPKR jadi membukukan marketing sales Rp 1, 31 triliun, melesat 86% year-on-year (yoy) dipadankan Rp 703 miliar dalam kuartal I 2020. Penjualan pada kuartal I 2021 didorong oleh klaster vila tapak segmen kelas membuang yang mewakili 63% lantaran total penjualan.
Lebih dibanding 50, 6% marketing sales di kuartal I/2021 dicapai LPKR dengan keberhasilan peluncuran proyek perumahan tapak terbesar Cendana Icon di Lippo Village, yang merupakan penjualan tertinggi LPKR dalam 1 hari selama lebih dari 20 tahun.
Baca Juga: Bali Towerindo Sentra peroleh fasilitas kredit Rp 700 miliar dari Bank Mandiri
CEO LPKR John Riady menegaskan, pertumbuhan tingkat kepemilikan rumah sangat luhur di Indonesia. Dia menyerahkan contoh, di DKI Jakarta, tingkat kepemilikan rumah sedang di bawah 50%. âSaya percaya bahwa di dalam 10 tahun ke pendahuluan tingkat kepemilikan rumah ini akan naik sangat cepat. Tentunya ini merupakan suatu hal yang positif bagi masyarakat Indonesiaâ tuturnya.
Menurut John, permintaan properti terbesar berasal dari vila tapak dengan harga di bawah Rp 2 miliar, dimana pembelinya sekitar 80% merupakan pasar perdana. Sekitar 60% pembeli tersebut menggunakan KPR. “Jadi inilah dengan saya pikir real economy dan real demand yang harus didukung dan kudu terus kita kembangkanâ tuturnya.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan kinerja LPKR pada kuartal I/2021 membuktikan optimisme pertumbuhan kinerja perusahaan pada tahun ini. âSecara umum, emiten kekayaan mendapatkan faktor positif lantaran sejumlah kebijakan Pemerintah, kaya pelonggaran loan to value dan pemangkasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), ” dalam keterangan sah yang diterima Kontan, Kamis (22/4).
Baca Juga: Moody’s memberi peringkat Ba2 untuk obligasi yang hendak dirilis Pakuwon Jati (PWON)
Dia memperkirakan, secara makro pertumbuhan ekonomi akan berangkat positif pada kuartal II/2021, setelah pada kuartal I/2021 diprediksi masih minus. âJadi, bila stimulus Negeri berjalan, pertumbuhan ekonomi mulai positif, hal ini diharapkan dapat mendongkrak kinerja emiten properti, termasuk LPKR, â imbuhnya.
Nafan memprediksi LPKR mampu mencapai target marketing sales senilai Rp 3, 5 triliun pada 2021. Dia pun merekomendasikan akumulasi saham LPKR dengan target harga Rp 274.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, ada voucer gratis senilai sokongan yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
-> Video Pilihan gong11deng -> gong11deng ->
INDUSTRI PROPERTI